Tips Menyimpan ASI yang benar
ASI
merupakan makanan utam dan satu-satunya untuk bayi sehat usia 0-6
bulan. Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan
diberikan makanan pendamping. Akan tetapi pada zaman globalisasi ini
dimana semakin banyak wanita yang sibuk bekerja, maka semakin sedikit
waktu yang dimiliki seorang ibu untuk menyusui bayinya.
Salah satu cara yang terbaik untuk tetap bisa member ASI kepada bayi
tanpa mengganggu waktu bekerja adalah dengan memompa ASI dan
menyimpannya sehingga ASI bisa diberikan kapan saja dan dimana saja oleh
pengganti ibu dalam mengasuh bayi.Namun sekarang ini banyak sekali kesalahan baik dalam cara pemompaan, penyimpanan dan pemberian ASI sehingga memberikan efek buruk pada si kecil. Berikut tips-tips cara penyimpanan ASI agar tetap aman di konsumsi oleh bayi;
- Pastikan alat pemompa dan botol penyimpanan dalam kondisi steril, bisa dilakukan streilisasi dengan merebusnya di air mendidih atau memasukan ke dalam autoclave.
- Gunakan botol dari kaca, karena botol plastik akan melepaskan zat-zat karsinogen jika dipanaskan di dalam suhu tinggi.
- Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum memompa.
- Bersihkan area puting dengan di lap menggunakan air hangat sebelum memulai memompa.
- Tutup rapat ASI di dalam botol
- ASI yang disimpan dalam suhu ruang, tahan untuk 6 jam, jika dimasukan ke dalam kulkas tahan untuk 3 hari, dan jika dimasukan ke dalam freezer tahan selama 1 bulan.
- Panaskan botol berisi ASI yang dingin di dalam air panas sehingga suhu ASI menjadi netral.
- Berikan ASI secukupnya, ASI yang sudah diminum dan tidak habis jangan dimasukan ke lemari pendingin lagi dan harus segera dibuang dalam 6 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar