Jumat, 16 Mei 2014

flu babi

FLU BABI (H1N1)
PENDAHULUAN

Flu babi merupakan penyakit respirasi yang sangat menular pada babi yang disebabkan oleh satu dari beberapa virus influenza A.

Flu babi merupakan penyakit respirasi dari babi yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan mempunyai dampak ekonomi luas pada industri babi di Amerika Serikat. Wabah flu pada babi sering terjadi, khususnya selama musim dingin. Angka kesakitan dari flu babi sangat tinggi. Manusia umumnya tidak dapat terkena flu babi, namun infeksi pada manusia dapat terjadi. Umumnya, kasus flu babi pada manusia terjadi pada seseorang yang hidup di sekitar babi, namun virus flu babi dimungkinkan untuk menyebar dari manusia ke manusia.

Virus babi influenza A pada manusia (H1N1) telah dilaporkan di seluruh dunia. Pada tahun 2009, kasus penyakit mirip influenza pertama kali dilaporkan di Meksiko pada 18 Maret; wabah ini dikonfirmasi sebagai virus babi influenza A. Penelitian dilanjutkan untuk mengklarifikasi penyebaran dan tingkat keparahan dari flu babi di Meksiko. Kasus klinis yang dicurigai dilaporkan di 19 dari 32 negara bagian. Walaupun hanya 18 orang Meksiko yang telah dikonfirmasi secara laboratorium sebagai influenzavirus A / H1N1 (12 diantaranya secara genetic identik dengan influenzavirus A / H1N1 dari California), sekitar 1.600 kasus dan 103 kematian terkena flu babi di Meksiko. Kasus flu babi selanjutnya terjadi di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris (Skotlandia), dengan kecurigaan kasus di Prancis, Israel, dan Brazil.

DEFINISI

Flu babi adalah influenza yang disebabkan oleh berbagai tipe virus influenza yang endemis pada babi. Strain endemik pada babi tersebut disebut swine influenza virus (SIV). Dari tiga genus Orthomyxoviridae yang endemik pada manusia, dua diantaranya juga endemik pada babi, Influenzavirus A (umum terjadi) atau influenzavirus C (jarang terjadi). Influenzavirus B tidak pernah dilaporkan pada babi. Pada influenzavirus A dan influenzavirus C, strain endemik pada babi dan manusia sangat berbeda.

Seseorang yang bekerja dengan unggas dan babi, khususnya orang-orang dengan paparan yang intensif, memiliki resiko infeksi influenza dari hewan tersebut jika hewan tersebut membawa strain yang juga dapat menginfeksi manusia. SIV dapat bermutasi menjadi bentuk yang dapat menularkan dari manusia ke manusia. Strain yang bertanggung jawab pada wabah flu babi 2009 dipercaya telah terjadi mutasi.

Pada manusia, gejala flu babi secara umum sama dengan influenza dan penyakit mirip flu. Pada banyak kasus, strain yang menyebabkan wabah flu babi 2009 hanya menyebabkan gejala ringan.

PENYEBAB

Flu babi saat ini diketahui disebabkan oleh beberapa subtipe influenzavirus A. Angka kesakitan cenderung tinggi dan angka kematian rendah (1-4%). Virus ini menyebar pada babi melalui aerosol, kontak langsung dan tidak langsung, dan babi karier asimptomatik. Wabah pada babi terjadi setiap tahun, dengan peningkatan insidensi pada musim gugur dan musim dingin di daerah bersuhu hangat. Beberapa negara memberikan vaksin flu babi pada sekelompok babi secara teratur. Sebagian besar virus flu babi merupakan subtipe H1N1, namun subtipe lain juga beredar pada babi (antara lain, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3). Babi juga dapat terinfeksi dengan virus flu burung (avian influenza) dan virus flu musiman manusia, sama seperti halnya terinfeksi virus flu babi. Virus babi H3N2 diperkirakan awalnya ditularkan pada babi oleh manusia. Terkadang babi dapat terinfeksi dengan lebih dari 1 jenis virus pada 1 waktu, yang menyebabkan gen dari virus tersebut bercampur. Ini mengakibatkan sebuah virus influenza yang mengandung gen dari sejumlah sumber, disebut virus “reassortant”. Walaupun virus flu babi normalnya spesifik pada spesies tertentu dan hanya menginfeksi babi, virus tersebut terkadang melewati “barrier spesies” menyebabkan penyakit pada manusia.

GEJALA

Manifestasi flu babi sama dengan influenza musiman. Pasien datang dengan gejala penyakit respirasi akut, termasuk minimal 2 dari gejala berikut :

Demam, dapat hingga menggigil

Batuk

Nyeri tenggorokan

Sakit kepala

Rasa lemas dan letih

Diare dan muntah (mungkin dapat terjadi)

Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), gejala flu babi pada manusia sama dengan influenza pada umumnya. Gejala meliputi : demam, batuk, nyeri tenggorokan, body aches, sakit kepala, menggigil dan lemas/letih. Beberapa pasien juga dilaporkan memiliki gejala diare dan muntah.

Oleh karena gejala-gejala ini tidak spesifik untuk flu babi, diagnosis banding dari kemungkinan flu babi tidak hanya dari gejala namun juga kecenderungan tinggi flu babi tersebut berdasarkan riwayat pasien saat ini. Misalnya, wabah flu babi di Amerika Serikat pada 2009, CDC menyarankan pada para dokter untuk menganggap infeksi flu babi sebagai diagnosis banding pasien dengan gejala pada respirasi akut yang pernah kontak dengan seseorang yang menderita flu babi. Diagnosis pasti flu babi memerlukan uji laboratorium melalui sampel dari respirasi (usap hidung dan tenggorokan sederhana).

TRANSMISI / PENULARAN

Penularan dari flu babi dapat terjadi melalui dua jalur. Jalur pertama melalui kontak dengan babi terinfeksi atau lingkungan terkontaminasi dengan virus flu babi. Jalur kedua melalui kontak dengan seseorang yang terinfeksi dengan virus flu babi. Penularan manusia ke manusia dari flu babi juga telah dilaporkan dan diperkirakan terjadi pada jalur yang sama seperti halnya flu musiman. Influenza diperkirakan menular dari manusia ke manusia melalui batuk atau bersin oleh orang yang terinfeksi.

PENATALAKSANAAN

Uji laboratorium telah menemukan bahwa virus babi influenza A (H1N1) rentan terhadap obat antivirus oseltamivir dan zanamivir, dan CDC telah mengeluarkan petunjuk untuk penggunaan dari obat ini untuk mengobati dan menghambat infeksi virus flu babi.

Vaksin yang biasa digunakan untuk influenza pada permulaan flu musiman tidak efektif untuk strain virus ini. Antivirus lain (misal, amantadine, rimantadine) tidak direkomendasikan oleh karena saat ini resistensi pada influenza lainnya telah terjadi pada beberapa tahun lalu.

Terapi suportif dasar (misal, terapi cairan, analgesik, penekan batuk) perlu diberikan. Pengobatan antivirus secara empiris perlu diperhatikan untuk kasus flu babi, baik yang sudah pasti, masih dalam kemungkinan, ataupun kecurigaan terhadap kasus ini. Pengobatan pasien rawat inap dan pasien dengan resiko tinggi untuk komplikasi influenza perlu sebagai prioritas.

Penggunaan antivirus dalam 48 jam sejak onset gejala sangat penting dalam hubungannya dengan efektivitas melawan virus influenza. Pada penelitian mengenai flu musiman, bukti akan manfaat pengobatan lebih baik jika pengobatan dimulai sebelum 48 jam sejak onset penyakit. Walau begitu, beberapa penelitian mengenai pengobatan flu mengindikasikan banyak manfaat, termasuk mengurangi kematian atau durasi rawat inap, bahkan pada pasien yang mendapat pengobatan lebih dari 48 jam setelah onset penyakit. Lama pengobatan yang direkomendasikan adalah selama 5 hari.

Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir (Relenza) bekerja dengan menghambat neuraminidase, suatu glikoprotein pada permukaan virus influenza yang merusak reseptor sel terinfeksi untuk hemagglutinin virus. Dengan menghambat neuraminidase virus, pelepasan virus dari sel terinfeksi dan penyebaran virus akan berkurang. Oseltamivir dan Zanamivir merupakan terapi yang efektif untuk influenzavirus A atau B dan diminum dalam 48 jam sejak onset gejala.

Tidak ada komentar:

usus buntu

Pengertian Penyakit Usus Buntu Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau usus buntu.  Sedangkan usus bunt...