Resiko Penyakit Jantung yang Disebabkan Oleh Anemia
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan salah satu penyebab terjadinya kematian.
Bila Anda menderita anemia atau kurang darah sebaiknya segeralah obati penyakit tersebut dengan makan nutrisi yang tepat atau suplemen penambah darah. Karena bila dibiarkan anemia bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Anemia atau yang biasa dikenal sebagai penyakit kurang darah merupakan suatu gejala yang disebabkan karena kurangnya zat besi di dalam tubuh. Zat besi sendiri merupakan bahan dasar dalam pembentukan hemoglobin pada darah yang membawa banyak oksigen.
Rendahnya kandungan besi (Fe) pada tubuh penderita anemia menyebabkan sel darah merah yang diproduksinya pun sedikit.
Padahal fungsi sel darah merah sangatlah penting, yaitu sebagai sarana transportasi zat gizi terutama oksigen. Itulah sebabnya mengapa orang anemia sering terlihat lemah, letih, lesu karena pasokan oksigen untuk melakukan seluruh aktivitasnya sangat minim.
Anemia bisa memperberat kerja jantung. Kalau anemia, maka Hb (hemoglobin) rendah, padahal Hb kan membawa oksigen di dalam darah. Kalau oksigen yang dibawa sedikit akhirnya jantung bekerja lebih keras untuk mencukupi oksigen. Kalau lama-lama dibiarkan maka jantungnya akan rusak dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain memperberat kerja jantung, jika anemia tidak tertangani dengan baik, maka dapat menyebabkan komplikasi termasuk kelelahan dan stres pada organ-organ tubuh yang tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Gejala yang timbul umumnya bervariasi, biasanya termasuk kelelahan, pucat, detak jantung yang cepat dan tidak teratur, sesak napas, nyeri dada, pusing, gangguan kognitif, tangan dan kaki yang dingin serta sakit kepala.
Awalnya anemia begitu ringan dan terjadi tanpa disadari, tapi lama kelamaan gejalanya akan meningkat dan memperburuk kondisi.
Anemia dapat dicegah, namun tergantung pada penyebabnya. Untuk anemia yang disebabkan oleh kelainan darah bawaan, seperti anemia sel sabit, cara pencegahannya belum ditemukan.
Namun jika penyebabnya karena kekurangan zat besi, pencegahan bisa dilakukan dengan memperbanyak asupan zat besi lewat makanan. Beberapa makanan yang bisa Anda pilih diantaranya tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau.
Yang perlu diperhatikan adalah zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.
Selain itu, beras yang kerap menjadi makanan pokok pendamping lauk pauk juga ternyata dapat mengurangi penyerapan zat besi.
Walaupun sudah banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, jangan yakin dulu terbebas dari anemia. Untuk mengatasinya, Anda harus banyak mengonsumsi pangan sumber vitamin C, seperti jeruk, tomat, mangga, dan stroberi yang dapat mempercepat penyerapan zat besi. Ketika menyantap daging, misalnya, pilih jus jeruk sebagai pelengkap.
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan salah satu penyebab terjadinya kematian.
Bila Anda menderita anemia atau kurang darah sebaiknya segeralah obati penyakit tersebut dengan makan nutrisi yang tepat atau suplemen penambah darah. Karena bila dibiarkan anemia bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Anemia atau yang biasa dikenal sebagai penyakit kurang darah merupakan suatu gejala yang disebabkan karena kurangnya zat besi di dalam tubuh. Zat besi sendiri merupakan bahan dasar dalam pembentukan hemoglobin pada darah yang membawa banyak oksigen.
Rendahnya kandungan besi (Fe) pada tubuh penderita anemia menyebabkan sel darah merah yang diproduksinya pun sedikit.
Padahal fungsi sel darah merah sangatlah penting, yaitu sebagai sarana transportasi zat gizi terutama oksigen. Itulah sebabnya mengapa orang anemia sering terlihat lemah, letih, lesu karena pasokan oksigen untuk melakukan seluruh aktivitasnya sangat minim.
Anemia bisa memperberat kerja jantung. Kalau anemia, maka Hb (hemoglobin) rendah, padahal Hb kan membawa oksigen di dalam darah. Kalau oksigen yang dibawa sedikit akhirnya jantung bekerja lebih keras untuk mencukupi oksigen. Kalau lama-lama dibiarkan maka jantungnya akan rusak dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain memperberat kerja jantung, jika anemia tidak tertangani dengan baik, maka dapat menyebabkan komplikasi termasuk kelelahan dan stres pada organ-organ tubuh yang tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Gejala yang timbul umumnya bervariasi, biasanya termasuk kelelahan, pucat, detak jantung yang cepat dan tidak teratur, sesak napas, nyeri dada, pusing, gangguan kognitif, tangan dan kaki yang dingin serta sakit kepala.
Awalnya anemia begitu ringan dan terjadi tanpa disadari, tapi lama kelamaan gejalanya akan meningkat dan memperburuk kondisi.
Anemia dapat dicegah, namun tergantung pada penyebabnya. Untuk anemia yang disebabkan oleh kelainan darah bawaan, seperti anemia sel sabit, cara pencegahannya belum ditemukan.
Namun jika penyebabnya karena kekurangan zat besi, pencegahan bisa dilakukan dengan memperbanyak asupan zat besi lewat makanan. Beberapa makanan yang bisa Anda pilih diantaranya tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau.
Yang perlu diperhatikan adalah zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.
Selain itu, beras yang kerap menjadi makanan pokok pendamping lauk pauk juga ternyata dapat mengurangi penyerapan zat besi.
Walaupun sudah banyak mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, jangan yakin dulu terbebas dari anemia. Untuk mengatasinya, Anda harus banyak mengonsumsi pangan sumber vitamin C, seperti jeruk, tomat, mangga, dan stroberi yang dapat mempercepat penyerapan zat besi. Ketika menyantap daging, misalnya, pilih jus jeruk sebagai pelengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar