Merdeka.com - Sebanyak 21 rumah yang berada di Desa Karangjati
dan Dermajati Kecamatan Susukan Banjarnegara Jawa Tengah terendam air
Sungai Serayu. Akibatnya, belasan keluarga yang berada di wilayah
tersebut mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Desa Karangjati Kecamatan Susukan, Kusyati mengatakan saat ini di wilayahnya terdapat 14 rumah yang dihuni 17 keluarga terendam akibat banjir dari Sungai Serayu. "Tadi sekitar pukul 14.30 WIB air sudah memasuki rumah warga di sekitar aliran Sungai Serayu. Kemudian air semakin membesar pada pukul 16.00 WIB," ujarnya saat dihubungi, Kamis (11/12).
Dari informasi yang didapat Kusyati, banjir tersebut terjadi akibat dibukanya pintu air yang berasal dari Waduk Mrican Banjarnegara. "Tinggi airnya sampai lebih dari satu meter. Saat ini, kami sudah menurunkan perahu karet untuk melakukan evakuasi barang-barang milik warga," ucapnya.
Dia mengemukakan, banjir tersebut tidak meluas ke seluruh desa. Banjir tersebut hanya terjadi di grumbul Kalimati yang dekat dengan aliran Sungai Serayu. "Kejadian ini juga terjadi di beberapa desa tetangga, tetapi kami tidak tahu persis seperti apa," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Posko AJU BPBD Banjarnegara, Andri Sulistio mengemukakan Waduk Mrica memang harus dibuka pintu airnya agar tidak jebol. "Pembukaan pintu air ini memang berimbas pada rumah warga yang berada di Kecamatan Susukan," ucapnya.
Selain itu, ia juga melaporkan di wilayah Kecamatan Karangkobar, setidaknya ada ruas jalan yang rusak akibat longsor yang terjadi. Longsor tersebut mengakibatkan ruas jalan Karangkobar-Banjarmangu tidak bisa dilalui kendaraan dan kemungkinan mengisolasi warga yang berada di wilayah Karangkobar dan sekitarnya.
Baca juga:
Kepala Desa Karangjati Kecamatan Susukan, Kusyati mengatakan saat ini di wilayahnya terdapat 14 rumah yang dihuni 17 keluarga terendam akibat banjir dari Sungai Serayu. "Tadi sekitar pukul 14.30 WIB air sudah memasuki rumah warga di sekitar aliran Sungai Serayu. Kemudian air semakin membesar pada pukul 16.00 WIB," ujarnya saat dihubungi, Kamis (11/12).
Dari informasi yang didapat Kusyati, banjir tersebut terjadi akibat dibukanya pintu air yang berasal dari Waduk Mrican Banjarnegara. "Tinggi airnya sampai lebih dari satu meter. Saat ini, kami sudah menurunkan perahu karet untuk melakukan evakuasi barang-barang milik warga," ucapnya.
Dia mengemukakan, banjir tersebut tidak meluas ke seluruh desa. Banjir tersebut hanya terjadi di grumbul Kalimati yang dekat dengan aliran Sungai Serayu. "Kejadian ini juga terjadi di beberapa desa tetangga, tetapi kami tidak tahu persis seperti apa," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator Posko AJU BPBD Banjarnegara, Andri Sulistio mengemukakan Waduk Mrica memang harus dibuka pintu airnya agar tidak jebol. "Pembukaan pintu air ini memang berimbas pada rumah warga yang berada di Kecamatan Susukan," ucapnya.
Selain itu, ia juga melaporkan di wilayah Kecamatan Karangkobar, setidaknya ada ruas jalan yang rusak akibat longsor yang terjadi. Longsor tersebut mengakibatkan ruas jalan Karangkobar-Banjarmangu tidak bisa dilalui kendaraan dan kemungkinan mengisolasi warga yang berada di wilayah Karangkobar dan sekitarnya.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar