Kamis, 19 Juni 2014

Benarkah antioksidan adalah nutrisi ajaib yang mampu melawan penyakit? Ketahui faktanya di sini!

Mitos: Radikal bebas harus dimusnahkan
Fakta: Jangan terlalu cepat percaya! Antioksidan melawan radikal bebas, molekul yang tidak stabil di dalam tubuh yang dapat menyebabkan mutasi DNA. Meskipun radikal bebas dikaitkan dengan kondisi serius seperti penyakit jantung, Parkinson, dan kanker, mereka belum tentu jahat -mereka diproduksi dari proses metabolisme dasar yang disebut oksidasi. Mereka benar-benar penting untuk kehidupan. Sebagai contoh, sel-sel imunitas akan menembak radikal bebas ke bakteri yang tidak diundang untuk membunuhnya. Mereka adalah bagian terpenting dari daya tahan tubuh. Di sisi lain, terlalu banyak radikal bebas juga berbahaya. Polutan, asap rokok, dan paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menghasilkan radikal bebas secara berlebihan sehingga pertahanan antioksidan Anda jadi kewalahan, sehingga Anda jadi rentan terhadap kerusakan sel dan penyakit.
Lakukan ini: Penelitian menunjukkan makan sedikitnya lima porsi buah dan sayuran dalam sehari akan sangat menguntungkan bagi kesehatan.

Mitos: Semua antioksidan diciptakan sama
Fakta: Bohong besar! Joe Vinson, Ph.D., profesor kimia di University of Scranton, Pennsylvania, menyatakan bahwa secara teknis setiap molekul yang melindungi sel-sel Anda untuk melawan oksidasi adalah antioksidan. Mereka adalah anti-oksidasi termasuk nutrisi-nutrisi yang familiar bagi kita, seperti vitamin, maupun jenis antioksidan yang kurang dikenal, seperti flavonoid dan polifenol – semuanya ada sekitar 8.000 jenis. Blumberg mengingatkan agar jangan pernah berasumsi bahwa semua antioksidan bekerja dengan cara yang sama. Jadi bagaimana Anda menciptakan sebuah sistem pertahanan yang efektif dalam memperjuangkan hidup Anda? Dengan membangun banyak cabang yang bisa membalas serangan.
Lakukan ini: Peneliti dari Colorado State University menemukan bahwa orang yang makan banyak aneka jenis buah dan sayuran memiliki perlindungan DNA yang lebih baik.

Mitos: Semua antioksidan berasal dari buah dan sayuran
Fakta: Tidak! Menurut penelitian terbaru dari University of Scranton, seluruh tumbuh-tumbuhan –termasuk polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan butir-butiran juga– dibanjiri antioksidan. Itu karena semua tumbuh-tumbuhan menghasilkan antioksidan untuk melawan predator dan sinar UV. Penting untuk diingat, sebaiknya hindari butiran halus, karena mereka telah kehilangan sebagian besar manfaat dari antioksidan.
Bahkan daging, produk susu dan telur juga mengandung beberapa antioksidan, terutama yang berasal dari hewan yang diberi makan tumbuh-tumbuhan yang kaya nutrisi.
Lakukan ini: Makan makanan seperti gandum, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian secara teratur. Daging dan produk susu dari hewan yang diberi makanan berkualitas lebih baik telah terbukti mengandung kadar antioksidan lebih tinggi. Telur dari ayam yang dilepas bebas di padang rumput juga menduduki peringkat antioksidan yang lebih tinggi.

Mitos: Makanan yang diperkaya antioksidan lebih sehat
Fakta: Belum tentu! Jika Anda bergantung pada makanan olahan untuk menambah asupan antioksidan, jumlahnya relatif kecil, dan terdiri dari hanya satu atau dua jenis saja. Karena variasi sangat penting, Anda tidak mungkin mendapatkan manfaat yang berarti.
Lakukan ini: Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa produk olahan dalam kemasan memberi manfaat kesehatan yang sama dengan makanan ‘utuh’ yang sebenarnya. Sebaiknya, perhatikanlah daftar bahan-bahannya. Jika produk makanannya mengandung banyak kandungan nabati, tentu sangat mungkin diperkaya antioksidan.

Tidak ada komentar:

usus buntu

Pengertian Penyakit Usus Buntu Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau usus buntu.  Sedangkan usus bunt...