Minggu, 12 April 2015

antenatal care

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE ( ANC )

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE
( ANC )

1.    PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).
Dewasa ini ANC adalah pokok yang sangat di perhatikan mengingat pentingnya pengetahuan masyarakat terutama minoritas mengenai kesehatan kandungannya,banyaknya angka kehamilan disetiap tahunnya dan banyaknya abortus dan kurang sehat angka kandungan yang menjadi momok bagi dunia kesehatan maka begitu perlunya berkonstribusi dalam penyelamatan sejak dini melalui program pengecekan kesehatan ibu hamil mulai dari sejak berhentinya haid sampai melahirkan, pemerintahpun berkonstribusi dalam hal pelayanan kesehatan ibu hamil tapi keberhasilan suatu program bukan hanya ditentukan menejemen tiap instansi atau pelayanannya tapi bagaimana masyarakan berpartisipasi ikut dalam pensuksesan program yang di berikan.
Adapun standar pelayanan yang di canangkan oleh pemerintah dalam hal ini :
                        Berdasarkan sistem legistasi ada 6 standar pelayanan antenatal, yaitu:
                 1.   Identifikasi ibu
                 2.   Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal 
              
pada ibu hamil
                 Satu kali pada trimester I : Sebelum UK 14 minggu
                        Satu kali pada trimester II   : sebelum UK 28 minggu
                        Dua kali pada trimester III   : sebelum UK 28 – 36 minggu
                 3.  Palpasi abdomen
                 4.  Pengelolaan anemia pada kehamilan
                 5.  Pengelolaan dini hipetensi dalam kehamilan
                 6.  Persiapan persalinan


Penjelasan 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:
1.   Identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan dini dan teratur. Hasil yang diharapkan dari identifikasi ibu hamil ini adalah
a.  Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan,
b.  Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini dan teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan.
c.   Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.
2.   Pemeriksaan dan pemantauan antenatal dan memeriksakan minimal pada ibu hamil
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan

Kunjungan
Waktu
Alasan
Trimester I
Sebelum 14 minggu
– Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa.
– Mencegah masalah, misal : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan tradisional yang berbahaya)
– Membangun hubungan saling percaya
– Memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapi komplikasi.
– Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan , olahraga, istirahat, seks, dsb).
Trimester II
14 – 28 minggu
– Sama dengan trimester I ditambah: kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan (deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III
28 – 36 minggu
– Sama, ditambah : deteksi kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu
– Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.

3.  Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tepat waktu. 
4.  Pengelolaan Anemia pada kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari (Tablet mengandung FeSO4 320 mg = zat besi 60 mg dan asam folat 500 µg), kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari sesegera mungkin stelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
Tablet zat sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang dilakukan2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia.
Selain anemia, seorang bidan juga dapat memberi obat-obatan bagi ibu hamil seperti medikasi berbagai jenis obat secara rutin (zat besi, calcium, multivitamin dan mineral) dan obat khusus (anti parasit cacing danmalaria)
5.   Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklampsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan merujuknya.
6.  Persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. Dalam memberikan asuhan/pelayanan standar minimal 7 T (timbang BB), ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, TT, tablet besimin 90 tablet selama hamil, tes PMS, temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Namun standar ini sudah berkembang menjadi 10 T hingga 14 T.

Program yang tertera adalah bentuk aktualisasi untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi setiap individu yang membutuhkan pelayaan baik di indonesia secara umum dan di kecamatan desa secara kusus.

     B.  PEMBAHASAN
          1. Konsep medis ANC
            2. Fisiologi Kehamilan
            3. Pemeriksaan penunjang
            4. Konsep Keperawatan ANC
            5. Asuhan keperawatan dalam format ANC



2.    PEMBAHASAN

1.    KONSEP MEDIS ANC
A.    Defenisi
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007).

B.   Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain :
*        Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
*        Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
*         Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
*        Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
*        Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
*        Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

C.   Standar Pelayanan Ante Natal Care ( ANC ) 14T
1)    Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelu hamil dihitung dari TM I sampai TM III yang berkisar anatar 7 - 12kg dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2)    Ukur Tekanan Darah ( T2).
Tekanan darah yang normal 110/80 - 140/90 mmHg, bila melebihi 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya Preeklampsi.
3)    Ukur Tinggi Fundus Uteri ( T3 )
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan sesuai minggu
Jarak dari simfisis
22 – 28 Minggu
24-25 cm
28  Minggu
26,7 cm
30 Minggu
29,5 – 30 cm
32 Minggu
31 cm
34 Minggu
32 cm
36 Minggu
33 cm
40 Minggu
37,7 cm

 4)   Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan ( T4 )
 5)   Pemberian Imunisasi TT ( T5 )
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan pada minggu ke-4.
                        Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Imunisasi TT
Selang Waktu minimal pemberian Imunisasi TT
Lama Perlindungan
TT1
-
Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit Tetanus
TT2
1 bulan setelah TT1
3 Tahun
TT3
6 bulan setelah TT2
6 Tahun
TT4
12 Bulan setelah TT3
10 Tahun
TT5
12 Bulan setelah TT4
≥25 Tahun

6)    Pemeriksaan Hb ( T6 )
Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr% atau lebih.
7)    Pemeriksaan VDRL ( Veneral Disease Research Lab. ) ( T7 )
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali daambil spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan..
8)    Pemeriksaan Protein urine ( T8 )
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
9)    Pemeriksaan Urine Reduksi ( T9 ) 
Untuk Bumil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG.
10)  Perawatan Payudara ( T10 )
Senam payudara atau perawatan payudara untuk Bumil, dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11)  Senam Hamil ( T11 )
12)  Pemberian Obat Malaria ( T12 )
Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang positif.
13)   Pemberian Kapsul Minyak Yodium ( T13 )
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh kembang Manusia.
14)   Temu wicara / Konseling ( T14 )


D.   Pemeriksaan kehamilan
Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara :
1)      TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu)
2)      Terabanya ballotement di simpisis à 12 mgg
3)      DJJ (+) dg Dopller à 10-12 mgg
4)      DJJ (+) dg fetoscop à 20 mgg
5)      Quickening à 20 mgg

Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)
1)      Hari  + 7
2)      Bulan  (1-3) + 9,    B (4-12) – 3
3)      Tahun (1-3) + 0,     T (4-12) + 1

Perhitungan Taksiran Berat Janin
1)      TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr
2)      TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr



2.    FISIOLOGOI KEHAMILAN
1.    Kehamilan
Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode antepartum (Helen Varney, 2007 ; 492).
2.    Proses kehamilan
a.      Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1.     Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2.     Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu terlihat mampu menembus oosit.
3.     Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b.      Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida  akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c.       Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010 ; 37)

3.  Pertumbuhan dan perkembangan embrio
                        a.       Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b.      Masa embrionic
Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah ada didalam bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
c.       Masa fetal
Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir
Minggu ke-12     : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh berfungsi secara penuh, tractus renalis mulsi berfungsi, terdapat refleks menghisap dan menelan, genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis kelaminnya.
Minggu ke 16     : Panjang badan   16 cm, berat 10 gram, kulit sangat transparan sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut mulai tumbuh pada tubuh.
Minggu ke 20     : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB, wajah nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, lais dan kuku tumbuh sempurna. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X  kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah kehamilan minggu ke 18, traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke 24     : Kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap dengan vernix kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan.
Minggu ke 28     : Mata terbuka, alis dan bulu mata telah berkembang dengan baik, rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan menyebabkan kerutan kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
Minggu ke 32     : Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena lemak disimpan disana, testis terus turun.
Minggu ke 36     : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada minggu ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku jari tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang terlihat lebih dipusat abdomen.
Minggu ke 40     : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir. Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut.
(Marjati,dkk, 2010; 39)

4.  Tanda dan gejala kehamilan
1.     Tanda presumtif kehamilan
*        Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
*        Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
*        Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
*        Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
*        Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
*        Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
*        Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga panggul.
*        Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.
*        Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
*        Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
o   Pipi   : - Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
o   Perut   : - Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
o   Payudara  : - hipepigmentasi areola mamae
*        Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.

2.     Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
*        Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
*        Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
*        Tanda Goodel. Pelunakan serviks
*        Tanda Chadwiks.Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
*        Tanda Piskacek. Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga

Tidak ada komentar:

usus buntu

Pengertian Penyakit Usus Buntu Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau usus buntu.  Sedangkan usus bunt...