Minggu, 12 April 2015

senam lansia



A.    Pengertian
        Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (puslitbang Depkes RI, 2003:6)

B.     Tujuan
         Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani.

Tujuan lain adalah:
1.      Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
2.      Membangun kekuatan dan daya tahan.
3.      Menurunkan lemak.
4.      Meningkatkan  kondisi otot dan sendi. (Depkes RI, 1997:2)
C.     Manfaat senam
1.      Sebagai pencegahan
Untuk mencegah timbulnya suatu penyakit.
2.      Sebagai pengobatan (kuratif)
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark jantung, kelainan insufisiensi,koroner, kelainan pembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis.
3.      Sebagai rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal – hal sebagai berikut:
a.       Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.
b.      Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan.
c.       Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam bertambahnya tuntutan (sakit).

D.    Latihan fisik untuk usia lanjut diarahkan pada beberapa tujuan yaitu:
1.      Membantu tubuh agar tetap dapat bergerak.
2.      Secara lambat laun menaikkan kemampuan fisik.
3.      Member kontak psikologis lebih luas agar tidak terisolir dari rangsang.
4.      Mencegah cedera.
Oleh karena itu sesuai perubahan – perubahan fisik yang ada lebih diarahkan pada:
1.      Perbaikan kekuatan atot.
2.      Perbaikan stamina (aerobic capacity).
3.      Perbaikan fleksibilitas.
4.      Perbaikan komposisi tubuh yang rasional ditambah dengan mempertahankan portus yang baik. (Depkes RI, 1992:54)

E.     Langkah-Langkah
1.      Latihan kepala dan leher
Lihat keatap kemudian menunduk sampai dagu ke dada Putar kepala dengan melihat bahu sebelah kanan lalu sebelah kiri Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu kesebelah kiri.
2.      Latihan bahu dan lengan
Angkat kedua bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan kembali perlahan-lahan Tepukan kedua telapak tangan dan renggangkan lengan kedepan lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala. belakang dari leher kemudian raihlahsSatu tangan menyentuh bagian punggung sejauh mungkin yang dapat dicapai. Bergantian tangan kanandan kiri. Letakan tangan di punggung kemudian coba meraih keatas sedapatnya.
3.      Latihan tangan
Letakan telapak tangan diatas meja. Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke meja. Baliklah telapak tangan. Tariklah ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk   menyentuh jari kelingking. Kemudian tarik kembali. Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu jari dan kemudian setelah menyentuh tiap jari. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian renggangkan jari-jari selurus mungkin.
4.      Latihan punggung
Dengan tangan disamping bengkokan badan kesatu sisi kemudian kesisi yang lain. Letakan tangan dipinggang dan tekan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat bahu kekiri dan kekanan. Tepukan kedua tangan dibelakang dan regangkan kedua bahu ke belakang.
5.       Latihan paha
Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak dan memegang sandaran kursi atau dengan posisi tiduran. Lipat satu lutut sampai pada dada dimana kaki yang lain tetap lurus, dan tahan beberapa waktu. Duduklah dengan kedua kaki lurus kedepan. Tekankan kedua lutut pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut menyentuh tempat tidur. Pertahankan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, kemudian tarik telapak kaki kearah kita dan regangkan kembali.
Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakan lutut. Pertahankan lutut tetap lurus, putar telapak kaki kedalam sehingga permukaannya saling                     bertemu kemudian kembali lagi. Berdiri dengan kaki lurus dan berpegangan pada bagian belakang kursi. Angkat tumit tinggi- tinggi kemudian putarkan.
6.      Latihan pernafasan
Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks. Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk. Tarik nafas dalam-dalam maka terasa dada mengambang. Sekarang keluarkan nafas perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali.
7.      Latihan muka
Kerutkan muka sedapatnya kemudian tarik alis keatas Tutup mata kuat-kuat, kemudian buka lebar-lebar Kembangkan pipi keluar sebisanya. Kemudian isap kedalam Tarik bibir kebelakang sedapatnya, kemudian ciutkan dan bersiul.








Pengertian masa tua ( Lanjut Usia)
Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari proses kehidupannya yang tak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap individu pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun mental khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuaan normal seperti rambut memutih,kerut kerutan diwajah,berkurangnya ketajaman panca indra serta kemunduran daya tahan tubuh.
Penggolongan lansia menurut DEPKES menjadi 3 kelompok:
1.      Kelompok usia dini (55-64 Tahun)
Merupakan kelompok yang baru memasuki lansia
2.      Kelompok lansia (65 Tahun ke atas)
3.      Kelompok lansia resiko tinggi
Yaitu lansia yang berumur lebih dari 70 tahun


Tidak ada komentar:

usus buntu

Pengertian Penyakit Usus Buntu Penyakit usus buntu adalah peradangan atau pembengkakan apendiks atau usus buntu.  Sedangkan usus bunt...